Tuesday 4 August 2015

Media Pembelajaran Pendidikan Agama Buddha (PAB)

Sejak lama Pendidikan Agama Buddha (PAB) menjadi mata pelajaran yang diberikan di sekolah formal di Indonesia. Meskipun telah terjadi berbagai pergantian kurikulum, mata pelajaran PAB tetap dipertahankan. Termasuk di kurikulum yang terbaru yaitu kurikulum 2013 atau K13, bahkan mendapat porsi tambahan waktu yang lebih banyak. Ini menandakan pemerintah peduli dengan pendidikan agama bagi siswa di Indonesia.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan agama Buddha di Indonesia, diantaranya adalah kurikulum, guru, sekolah, sarana dan prasarana sekolah, sumber belajar, media belajar, dan siswa atau peserta didik. Faktor-faktor itu saling mempengaruhi, sehingga untuk meningkatkan mutu pendidikan agama Buddha perlu usaha yang sungguh-sungguh dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini, saya berusaha menyampaikan pemikiran untuk peningkatan mutu pendidikan agama Buddha melalui pemanfaatan media pembelajaran yang baik. Tentu saja, pemikiran saya belum sepenuhnya lengkap. Masih banyak hal-hal yang tidak terulas karena berbagai faktor. Oleh karena itu, pada para pembaca bisa ambil bagian memberikan saran dan masukan lewat komentar yang ada di bawah ini.  Sebelum membahas media pembelajaran pendidikan agama Buddha (PAB), perlu kiranya saya mengingatkan kembali peran dan tugas guru Pendidikan Agama Buddha.

Wednesday 4 February 2015

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA BERLANDASKAN MORALITAS

Ucapan benar, perbuatan benar, dan penghidupan benar adalah tiga unsur yang menjadi bagian dari aspek moralitas. Kompetensi pedagogik guru yang berlandaskan moralitas adalah kemampuan guru dalam menerapkan ucapan benar, perbuatan benar, dan penghidupan pada hal-hal yang menjadi bagian dari kompetensi pedagogik.


Tuesday 3 February 2015

Internet Bagi Guru Pendidikan Agama Buddha

Salam hormat untuk para guru Pendidikan Agama Buddha.
Turut berbahagia dengan kebajikan yang telah Anda lakukan

Pendidikan agama Buddha secara falsafah mengacu pada ajaran Buddha yang ada dalam Tipitaka atau Tri Pitaka. Salah satunya adalah tentang Empat Kesunyataan Mulia. Oleh karena itu secara umum tujuan pendidikan agama Buddha adalah membimbing siswa menuju kebahagiaan yang sejati. Caranya adalah dengan tidak melakukan kejahatan, menambah kebaikan, serta mensucikan batin. Melaksanakan moralitas, meditasi, dan mengembangkan kebijaksanaan. Oleh karena itu, nilai-nilai kebenaran sejati menjadi inti pembelajaran dalam agama Buddha.

Di era semacam ini, pendidikan agama buddha tidak lepas dari perkembangan jaman. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet seperti sekarang dapat memberi dampak positif pada pendidiikan agama Buddha. Guru sebagai seorang yang bertugas untuk mendidik, mengajar, melatih, membimbing, mengarahkan, dan mengevaluasi peserta didik dituntuk untuk bisa mengikuti perkembangan jaman ini demi kemajuan mutu pendidikan agama Buddha. Guru pendidikan agama Buddha sebagai seorang pengajar agama Buddha bisa memanfaatkan internet untuk meningkatan kemampuan profesi.